Jakarta – Humas BRIN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menjalin kerja sama terkait Program Riset dan Inovasi di Lingkungan tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Kerja sama tersebut diwujudkan dalam penandatangan Perjanjian Kerja sama oleh Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Dudung Abdurachman Kamis (17/03).
Dalam sambutannya, Kepala BRIN menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan pertemuan untuk melakukan penguatan dan kualifikasi SDM di lingkungan TNI AD. Di Kedeputian Sumber Daya Manusia Iptek BRIN salah satunya terdapat program Degree By Research untuk program S2 dan S3 yang dapat dimanfaatkan semua pihak terutama dengan kampus yang bermitra dengan BRIN adalah semua PTNBH di Indonesia dan beberapa kampus di luar negeri.
Terkait pengembangan obat dan terapi kesehatan berbasis layanan, Handoko menegaskan, perlu layanan kerja sama dengan rumah sakit. Saat ini sudah ada kerja sama dengan RSCM, RSPON, RSJ Harapan Kita, diluar itu terdapat RSPAD setelah tahun lalu BRIN melakukan kerja sama dengan RS Wisma Atlit terkait uji klinis. “Terkait infrastruktur riset di BRIN dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, dan pada saat keadaan darurat seperti masa pandemi, fasilitas tersebut bisa dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut dibidang kemiliteran dan riset,” tambahnya.
Handoko berharap, kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua belah pihak tetapi juga untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Dudung Abdurachman mengatakan pentingnya sebuah riset dan inovasi yang harus dilakukan antara TNI AD dengan BRIN, karena memang di TNI AD tidak hanya riset dan inovasi pada alutsista saja tapi mencakup semua bidang termasuk personil, logistik intelejen dan lainnya yang dapat dilakukan riset.
Dikatakan Dudung, sebetulnya hal apapun tidak dapat diselesaikan dengan kekerasan, melainkan harus dikaji dari semua aspek ekonomi, politik, sosial, budaya. “Kita akan lebih maju tidak hanya dengan adanya transfer teknologi tetapi juga transfer of knowledge yang harus kita transfer juga ke satuan-satuan kerja yang ada. Kerja sama TNI AD dengan BRIN selain pengembangan SDM Iptek juga untuk pengembangan riset di semua aspek, karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat dan metode penyampaian harus ada inovasi tersendiri supaya lebih mudah dipahami bagi generasi sekarang,” pugkas Dudung. (VRP/Ed MAA)
brin_indonesia