Surabaya - Humas BRIN. Pusat Riset Teknologi
Hidrodinamika (PRTH) - BRIN jalin kerja sama riset dengan PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) dan PT. Terafulk Megantara Design,
khususnya terkait dengan riset pengembangan teknologi dan proses produksi
dengan studi kasus Kapal Mini LNG, yang direncanakan berlangsung selama 3 tahun
(2022-2024).
Penandatangann perjanjian kerja sama tersebut diaksanakan di Ruang Auditorium
BRIN Kawasan Surabaya pada Senin (08/11).
PRTH BRIN menjalin kerja sama dengan
PT. IKI (persero) tentang Riset Shipbuilding Practices untuk mendukung
teknologi produksi kapal Mini Liquid Natural Gas (LNG). Sedangkan dengan
PT. Terafulk menjalin kerja sama tentang riset manajemen dan
teknologi produksi
untuk mendukung pembangunan kapal Mini Liquid Natural Gas (LNG).
Kegiatan riset kapal mini LNG ini untuk peningkatan daya saing
galangan kapal nasional.
Kepala PRTH, Widjo Kongko menyampaikan
bahwa perjanjian kerja sama ini merupakan salah satu indikator capaian
BRIN dalam
rangka hilirisasi riset yang telah dihasilkan. Selain itu,
kerja sama ini
juga dapat meningkatkan daya saing dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Perjanjian kerja sama ini
merupakan awal dari kerja sama riset dan inovasi dalam mendukung industri
galangan dalam negeri dan semoga kerja sama ini akan terjalin lebih erat lagi,”
tutur Widjo.
Direktur Utama PT. Industi Kapal
Indonesia (Persero), Diana Rosa menyampaikan momentum kerja sama ini membuat IKI lebih
berkembang dari
yang sebelumnya fokus pada kapal ikan sekarang telah merambah ke kapal
jenis lain termasuk kapal Mini LNG. “Kami berharap kerja sama ini bisa
menghasilkan sebuah hasil penelitian produk yang tepat
guna dan mampu mendorong kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Diana.
Direktur Utama PT. Terafulk, Edy Widarto menyampaikan
bahwa fokus utama dari PT. Terafulk adalah melakukan kegiatan desain kapal. “Berbagai desain kapal
sudah dibuat baik dari kapal nelayan maupun kapal selam. Oleh karena
itu, PT Terafulk siap membantu riset ini dalam rangka upaya
peningkatan produktivitas dan daya saing industri galangan nasional,”ungkap
Edy. (sao aml)