Jakarta – Humas BRIN. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan kepada 28 Peneliti Ahli Utama, dan 1 Perekayasa Ahli Utama di lingkungan BRIN, serta Kepala Pusat Riset (PR) Kependudukan pada Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora BRIN, secara hibrid, Senin (25/04).
Dalam arahannya, Handoko menyampaikan harapan kepada para periset yang baru dilantik, untuk segera memimpin kelompok-kelompok riset dalam menjalankan program atau mengajukan usulan riset baru.
“Saya berharap Bapak, Ibu bisa segera memimpin teman-temannya di kelompok riset, untuk menjalankan program atau mengajukan usulan riset baru, khususnya ke Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi. Saya yakin, Bapak, Ibu bisa berkompetisi dengan segala kapasitas dan kompetensi yang dimiliki, apalagi teman-teman periset Bapak, Ibu dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L),” ungkap Handoko.
Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari proses pengalihan Sumber Daya Manusia (SDM) penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) K/L ke lingkungan BRIN, sebagai pelaksanaan Pasal 65 Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang BRIN.
Tercatat, para periset yang baru dilantik kali ini merupakan pengalihan SDM litbangjirap dari 8 K/L, yaitu BKKBN, Kemenag, Kemendikbudristek, Sekjen DPR RI, Kementerian ESDM, KLHK, KKP, dan Kemenperin.
Saat ini, terang Handoko, masih ada sekitar 1300 periset yang belum dilantik karena menunggu proses administasi yang memerlukan waktu, baik dari sisi BRIN maupun BKN, dan Keputusan Presiden RI bagi jenjang Jabatan Fungsional Ahli Utama.
“Insha Allah kita akan menyegerakan pelantikan pada bulan Mei setelah lebaran, diantaranya untuk periset dari BMKG dan Kemenperin, dan selanjutnya pelantikan pada bulan Juni untuk periset dari KKP dan Kementan,” bebernya.
Khusus untuk Kepala PR Kependudukan yang juga baru dilantik, Handoko berpesan bahwa Kepala PR harus menjadi pemimpin manajemen riset yang terdepan, untuk membawa para periset dan kelompok-kelompok riset dalam mematangkan program, serta menjadi bridging untuk kolaborasi dengan berbagai pihak. Kepala PR menempati posisi yang strategis dan tidak dibebani dengan urusan administrasi.
“Kepala PR diharapkan bisa fokus mengelola riset yang dijalankan teman-teman periset, serta bagaimana menghidupkan budaya riset dan menciptakan seminar rutin mingguan. Sehingga tercipta interaksi yang intens diantara para periset, dan mudah berkolaborasi dengan berbagai pihak baik dari luar BRIN, di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.
Berikut daftar 28 Peneliti Ahli Utama yang baru dilantik:
- Syahmida Syahbuddin Arsyad
- H. Abd Kadir Ahmad
- I Made Geria
- Mudjijono
- Hartatik
- Safari
- Mohammad Mulyadi
- Sri Handayani
- Dida Kusnida
- Marfuah Wardani
- Reny Sawitri
- Mariana Takandjandji
- Sulistya Ekawati
- Subarudi
- Rina Laksmi Hendrati
- Ngatiman
- Wanda Kuswanda
- Budiman Achmad
- Tyas Mutiara Basuki
- Yudilastiantoro
- Hari Eko Irianto
- Wudianto
- Sari Budi Maria Sembiring
- Irin Iriana Kusnini
- Nani Harihastuti
- Rizal Alamsyah
- Subari
- Haruni Krisnawati
Kemudian 1 Perekayasa Ahli Utama yang juga dilantik pada kesempatan yang sama, yaitu Zarochman, dan Kepala PR Kependudukan BRIN, Nawawi (tnt).
brin_indonesia